Tugas ilmu sosial makalah tentang kebudayan dapat mempengaruhi kepribadian individu
KEBUDAYAAN DAPAT MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN INDIVIDU
Dosen Ilmu Sosial Dasar Bapak Herry, DR., MM.
Nama : Rahmat
Hidayat
NPM : 10120930
Kelas : 1KA16 – Sistem Informasi
Mata Kuliah : Ilmu sosial dasar
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan
kepribadian seseorang. Budaya dan kepribadian memiliki keterkaitan dalam
kehidupan setiap manusia, Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang
saling berinteraksi satu sama lainnya, selain itu karena disebut sebagai
makhluk sosial maka manusia tidak bisa hidup sendiri atau saling ketergantungan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa
pengertian kebudayaan?
b. Apa pengertian
kepribadian?
c. Apa hubungan
kebudayaan dan kepribadian?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar
kita mampu mengetahui apa pengertian dari sebuah kebudayaan dan
kepribadian serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata
sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal,
dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
budi atau akal. Berikut ini ada beberapa pengertian kebudayaan
menurut para ahli yaitu:
1. Menurut
koenjaraninggrat, kebudayaan adalah keselurahan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
2. Menurut edward B. Taylor(1871), kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang didalmnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istidat dan kemampuan lain yang didapat oleh
seseorang sebagai anggota masyarakat
3. Menurut Dr. K. Kupper, kebudayaan adalah system
gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan
berperilaku, baik secara individu maupun kelompok
Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai
makhluk monodualisme. Artinya, setiap manusia memiliki dua naluri pokok yang
bertentangan. Yang pertama adalah keinginan untuk berhubungan dengan Khaliknya
(sebagai makhluk individu), dan yang kedua adalah keinginan untuk berhubungan
dengan individu lain dalam konteks masyarakat (sebagai makhluk sosial).
Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya
merupakan dwi tunggal, yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan
tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat.
Sementara itu Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut Paul B.
Horton, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang
hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Dari beberapa defenisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan segala sesuatu yang
meliputi ide/gagasan dan perilaku yang menjadi pedoman atau acuan seseorang
dalam bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pengertian kebudayaan mencakup sesuatu yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari
segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak.
Kebudayaan tersebut dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya hanyalah perbedaan
pendapat saja bahwa kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada
kebudayaan masyarakat yang lain dalam perkembangannya untuk memenuhi segala
kebutuhan masyarakatnya.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah manusia
satu yang bersatu dengan manusia lainnya dalam suatu wilayah
tertentu akan membentuk sebuah masyarakat. Dari masyarakat inilah
akan lahir nilai-nilai bermasyarakat yang berkembang menjadi kebudayaan.
Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan
masyarakat di daerah lain.
1. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa atau
masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian
dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan. Melville J. Herskovits melihat
unsur-unsur kebudayaan atas; Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi, Keluarga, dan
Kekuasaan politik.
Unsur-unsur besar atau pokok
dalam kebudayaan lazim disebut Cultural universal yang berarti unsur-unsur
tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan
manapun di dunia ini. Unsur-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn
adalah:
- Peralatan dan perlengkapan
hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, alat-alat transportasi, dan
sebagainya)
- Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi,
sistem distribusi dan sebagainya)
- Sistem kemasyarakatan (sistem
kekerabatan, organisas
politik,sistemhukum, sistem
perkawinan)
- Bahasa (lisan maupun tulisan)
-
Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dan sebagainya)
- Sistem pengetahuan
- Religi (sistem kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan
mulai dari percaya pada dewa, upacara keagamaan dan lain-lain.
Menurut Ralph Linton,
unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan kedalam unsur-unsur yang lebih kecil atau
dapat disebut dengan Cultural Activity. Contoh: unsur kedua data dijabarkan kedalam aktivitas pertanian,
peternakan, produksi, distribusi. Pertanian dapat dijabarkan menjadi aktivitas
irigasi, mengolah lahan dengan bajak, dan sistem hak milik atas tanah.
2. SIFAT HAKEKAT KEBUDAYAAN
Walaupun setiap masyarakat
mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda yang satu dengan yang lainnya,
namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang berlaku umum bagi semua
kebudayaan dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan tersebut adalah:
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
- Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya
sutu generasi tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah
laku.
- Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.
- Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang
dilarang dan diizinkan.
B. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian
Secara Umum
Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani
dan rohania, di samping ada faktor temperamen, karakter,dan bakat fitalitas
jasmani seseorang bergantunng pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh
factor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan
dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmanias.
2. Kepribadian
menurut beberapa para ahli psikologi yaitu:
- Kepribadian
adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau
presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus menerus dan
dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks kehidupannya serta saat
berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya dengan orang-orang yang
lainnya, matsumoto dan juang (2004)
- Kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem
psiko-fisik yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini
defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa kepribadian
bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan
terus berubah seiring waktu.
3. Pengertian Kepribadian
Menurut Beberapa Alih Sosiologi
- Menurut Horton
(1982)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada
situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau
pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
- Menurut Schever Dan Lamm (1998)
Ia mendevinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap,
kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah
menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu
sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi
yang di hadapi.
4. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepribadian
a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang
tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang
tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam diri, maka sifat itu tanpa di
sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel.
Contoh lainnya adalah ayah otis adalah seorang
yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke
hal yang sama.
b) Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap
kepribadian manusia paling sedikit di bandingkan factor-
factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya kepribadian khusus
seseorang.
5. Perbedaan Pengertian Orang Pada Zaman
Duhulu Dan Zaman sekarang.
a) Dulu orang percaya bahwa beberapa unsur kepribadian seperti ambisi,
kejujuran, kriminalitas, penimpanan seksual dan sebagainya, merupakan warisan dari
orangtua.
b) Namun pada zaman sekarang orang lebih
percaya beberapa pakar bahkan sifat kepribadian di tentukan oleh pengalaman
seperti kemampuan, perestasi, dan prilaku sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini sangat benar karena
kita melihat kondisi yang terjadi pada zaman ini, pada umumnya orang tidak
dapat melakukan segala sesuatu dengan kepribadianya sendiri tetapi kepribadian
itu sangat di pengaruhi oleh kebudayaan.
Salah satu contoh yang
membutikan bahwa kepribadian di pengaruhi oleh kebudayaan adalah, dulu
masyarakat Indonesia pada umumnya tidak pernah mengenakan pakaiyan seksi,
sangat sopan santun ketika bertemu atau akan melewati depan orang yang lebih
tua dan sangat menjaga perasaan orang lain Hal ini di laksanakan tanpa ada
peraturan namun dengan kesadaran daripada pribadi seseorang yang memang sudah
membudaya.
Tetapi yang kita temukan
sekarang adalah, banyak sekali perilaku yang terjadi dan itu sangat
bertentangan dengan kepribadian seseorang pada zaman dulu, ini semua terjadi
karena pemanasan global dan perkembangan budaya atau pertukaran budaya antar
suatu kelompok suku, bangsa, bahasa, dan benua dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang.
C. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Indonesia sebagai sebuah negara
yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang tersebar di seluruh
pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka ragam. Dari ragam
corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian individu masyarakat
Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi
corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Masyarakan dan kebudayaan
merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian juga akan mewujudkan
perilaku manusia, perilaku manusia dapat dibedakan dari kepribadiannya karena
kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri individu.
Ketiga hal tersebut
mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya: seseorang yang melihat
perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diri orang tersebut adalah keinginan untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya atau perbuatan yang akan
dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut disebut tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor kabudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan
lingkungan sosial individu.
Faktor biologis, dapat
mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seseorang yang mempunyai
badan yang lemah secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau cacat
fisik dan juga bisa mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena kesalahan
hormon dalam tubuh manusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
Faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan
dijumpai suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap
untuk berperikelakuan sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara
sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses
tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan
dalam lingkungan yang ketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang
teratur.
Pengaruh Kebudayaan Terhadap
Perkembangan Kepribadian, Berdasarkan definisi kebudayaan dan kepribadian yang
telah dikemukakan sebelumnya, kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu
segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau peradaban manusia sebagai hasil
pemikiran dan akal budi mereka.
Kebudayaan juga diartikan
sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk
kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan
sebagai sifat khas dan hakiki seseorang yang membedakan dia dari orang lain.
Terdapat
beberapa tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian
yaitu:
-
Cara hidup di desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan
di desa akan mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan
di kota bersifat individualistik.
-
Kebudayaan khusus atau kelas
sosial, orang yang memiliki materi yang lebih mempunyai gaya hidup yang berbeda
dengan orang yang berkekurangan
-
Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama
yang berbeda akan memiliki kepribadian yang berbeda pula.
-
Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian
pengajar akan berbeda dengan dokter atau pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan
diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta,
karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang
berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap
individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang
membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma
yang berbeda.
Secara tidak sengaja,
kebudayaan kelompok masyarakat tertentu akan terbawa keluar apabila salah
seorang anggotanya melakukan hubungan dengan kelompok masyarakat lain yang
memiliki kebudayaan berbeda. Di sinilah akan terlihat perbedaan tingkah laku
sosial dari anggota masing-masing kelompok. Masing-masing akan membawa tingkah
laku sosial yang berlaku di dalam kelompoknya. Itulah yang disebut dengan
kepribadian umum dari suatu masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa tidak
berarti bahwa semua anggota termasuk di dalamnya. Karena kepribadian tidak
hanya dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa saja dalam suatu kelompok itu
terdapat pula kepribadian yang berbeda-beda dari masing-masing anggotanya,
namun tetap ada satu kepribadian umum yang melekat pada diri mereka
masing-masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata
sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal,
dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
budi atau akal.
kebudayaan merupakan segala sesuatu yang meliputi
ide/gagasan dan perilaku yang menjadi pedoman atau acuan seseorang dalam
bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pengertian kebudayaan mencakup sesuatu yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari
segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, pola-pola berfikir, merasakan, dan bertindak.
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan
ciri-ciri kognitif, sifat atau presdiposisi(kecenderungan) yang relatif
berlangsung secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai
konteks kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga
membedakannya dengan orang-orang yang lainnya, matsumoto dan juang (2004)
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu
yang terdiri atas sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara manuisa
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam
meinarno dkk,2011). Dalam allport ini defenisi kepribadian ini menekankan
kepada kita bahwa bahwa kepribadian bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan
struktur fundamental yang akan terus berubah seiring waktu.
Kesimpulannya, kebudayaan
diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta,
karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang
berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh
setiap individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang
membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma
yang berbeda.
B. SARAN
Sebagai
seorang calon konselor yang profesional kita harus
mampu memahami apa yang menjadi Pengertian dari kepribadian serta
kebudayaan agar kita mampu mengenali apa yang menjadi sifat dan kepribadian
yang membudaya pada seorang klien yang kita hadapi,dan untuk itu dengan kita mempelajari
makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua. Kami dari pihak
kelompok lima menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kepada pihak pembaca
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan
dalam pembuatan makalah kedepan.
DAFTAR PUSAKA
http:// matsumoto, David. 2008.
Pengantar psikologi lintas budaya, yogyakarta : pustaka belajar.
http:// Komsiah, Siti. Modul Pengantar Sosiologi “Kebudayaan Dan Masyarakat”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar: Universitas Mercu Buana.
http://manan, Imran. 1989. Antropologi Pendidikan Suatu Pengantar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
http://Manan, Imran. 1989. Dasar-Dasar Budaya Pendidikan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta
http:// pengertian kebudayaan menurut para ahli.com

Comments
Post a Comment