Tugas Ilmu sosial Makalah Tentang Kesadaran diri,kelemahan dan kelebihan diri sendiri
MAKALAH KESADARAN DIRI
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DIRI SENDIRI
DISUSUN
OLEH:
RAHMAT HIDAYAT
10120930
UNIVERSITAS
GUNADARMA
SISTEM
INFORMASI
2020
KATA PENGANTAR
Pertama saya
mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Yang Maha Penolong, karena berkat
pertolongan-Nya lah makalah ini bisa saya buat dan dapat selesai. Makalah ini
di susun agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Sosial Dasar.
Makalah ini di buat
dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Pemahaman tentang
manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat di perlukan. Dengan suatu
masalah dapat di selesaikan dan di hindari kelak, sekaligus menambah wawasan
bagi kita semua.
Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada Bpk. Herry Susanto selaku dosen Ilmu Sosial Dasar
Universitas Gunadarma. Dalam menyusun makalah ini yang berjudul “KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DIRI SENDIRI” sebagai bahan pembelajaran bagi saya.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam
tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Terima kasih.
Bogor, 24 Oktober 2020
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pemahaman
diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya, termasuk
kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam
menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Menurut Loekmono (dalam Kartono,
1985) tujuan mengenal dan memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang
menjadi kecewa setelah mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi
diharapakan agar setelah mengenal dan memahami dirinya sendiri seseorang dapat
menerima kenyataan yang ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk
mengembangkan pribadinya agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif.
Dan menghargai diri sendiri dan orang lain, tidak lepas dari kehidupan kita di
dunia ini,dimana-mana kita menemukan makna menghargai. Menghargai teman
bermain, menghargai guru-guru di sekolah, menghargai orang lain walaupun tidak
di kenal, yang paling utama adalah menghargai orang tua. Kita harus belajar
saling menghargai satu sama lain, memberikan nilai baik pada karya-karya orang
lain, bagaimana perkataan atau sikap kita terhadap orang lain, tidak dapat
diulang kembali.
B.
Tujuan
1. Arti dan pentingnya tujuan hidup.
2. Kekurangan dan kelebihan dalam mencapai tujuan
hidup.
3. Kiat-kiat mengatasi kekurangan dan meningkatkan
kelebihan.
C.
Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah
untuk menambah pengetahuan dan juga pemahaman terhadap diri dan orang lain. Hal
itu terdiri dari pemahaman menenai apa, bagaimana, serta upaya yang dibutuhkan
dan diperlukan pada tahap mengenal, memahami dan juga menghargai diri sendiri
dan orang lain. Sehingga dengan pengetahuan yang kita miliki, kita akan lebih
mengenal dan menghargai diri kita sebagai individu serta orang lain sebagai
individu yang unik secara holistic.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Arti dan pentingnya tujuan hidup
1. Pengertian
Tujuan utama penciptaan manusia adalah
agar manusia itu mengabdi kepada Allah artinya sebagai hamba Allah agar
menuruti apa saja yang diperintahkan oleh Allah swt. Hidup menurut konsep islam
bukan hanya kehidupan duniawi semata, tetapi berkelanjutan sampai pada
kehidupan ukhrowi (alam akherta). Dan
apa yang kita lakukan selama di dunia, maka itulah yang akan kita petik di
akherat nanti.
Hidup
di dunia ini merupakan terminal dari perjalanan kehidupan manusia yang panjang,
mulai dari alam arwah, alam arham, alam dunia, alam barzakh dan berakhir di
alam akherat. Dan untuk bisa berakhir dengan happy ending salah satunya adalah
dengan mendapat ridho dari Allah SWT. Dan inilah yang menjadi tujuan hidup
manusia yaitu mencari ridho Allah SWT. yang direalisasikan dalam bentuk
perjuangan menjalankan tugas dan fungsi gandanya tersebut.
Sebagian
besar dari kita memiliki tujuan hidup/arti hidup masing-masing. Tujuan-tujuan
hidup ini mungkin menjadi seorang dokter, menjadi kaya dan terkenal atau
mewakili negara dalam bidang tertentu. Apapun tujuannya, bagi sebagian besar
dari kita, banyak tujuan tersebut lebih dominan bersifat duniawi. Sistem-sistem
pendidikan kita yang ada telah tertata untuk membantu kita mengejar
tujuan-tujuan duniawi itu. Sebagai orang tua kita juga menanamkan tujuan hidup
duniawi yang sama pada anak-anak kita dengan mendorong mereka untuk belajar dan
masuk dalam profesi-profesi yang memberikan mereka manfaat keuangan lebih
banyak dibandingkan dengan profesi kita sendiri.
Seseorang
mungkin bertanya, “Bagaimana tujuan-tujuan hidup duniawi ini bisa sejalan
dengan tujuan hidup spiritual dan alasan untuk kelahiran kita di Bumi?”
Jawabannya
cukup sederhana. Kita berjuang untuk tujuan-tujuan duniawi terutama karena
mencari kepuasan dan kebahagiaan. Upaya untuk mencapai ‘kebahagiaan puncak dan
kekal’ tersebut pada hakekatnya merupakan apa yang mendorong semua tindakan
kita. Namun, setelah kita mencapai tujuan-tujuan duniawi kita, kebahagiaan dan
kepuasaan yang dihasilkan hanya bertahan sebentar saja, kemudian kita mengejar
mimpi selanjutnya untuk diraih.
2.
Pentingnya
tujuan hidup
Hidup yang diberikan kepada kita adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Salah satu cara bersyukur adalah dengan melakukan semua hal dengan sebaik-baiknya yang kamu bisa. Untuk melakukan hal-hal terbaik dalam hidupmu kamu harus memiliki tujuan hidup. Kamu harus tahu apa yang sebenarnya ingin kamu capai dalam hidup. Adanya tujuan hidup akan membuatmu menjadi manusia yang berharga karena kamu tahu apa yang kamu inginkan dan kamu akan berjuang untuk mendapatkannya.
1. Hidupmu akan lebih terarah. Arah hidupmu
akan terlihat jelas ketika kamu telah menentukan tujuanmu dalam hidup.
2. Kamu bisa menentukan skala prioritasmu.
Skala prioritas dengan mudah kamu tentukan. Kamu bisa jadi bisa menilai mana
hal-hal yang penting dan berharga untuk kamu lakukan dalam hidupmu dan mana
yang tidak.
3. Kamu akan mengerti bagaimana rasanya
berjuang. Sudah pasti kamu akan berjuang untuk mencapai tujuanmu. Manisnya
keberhasilan akan kamu rasakan ketika telah berjuang.
4. Kamu akan selalu bersyukur atas apa
yang diberikan Tuhan padamu. Rasa syukur tak akan pernah lepas darimu karena
kamu tahu Tuhan telah menganugerahkan hidup yang berharga untukmu.
5. Kamu akan menjadi pribadi yang penuh
semangat. Semangat akan selalu membara di jiwamu karena kamu mengerti ada hal
penting di depan sana yang ingin kamu raih.
6. Kamu bisa menjadi sumber inspirasi bagi
orang lain. Kamu yang penuh semangat dan punya tujuan yang jelas dalam hidupmu
bisa menginspirasi orang lain. Mereka bisa jadi akan mengikuti jejakmu.
B.
Kekurangan
dan kelebihan dalam mencapai tujuan hidup
1.
Menentukan
tujuan hidup
Hampir
semua orang punya impian hidup, yaitu sebuah visi tentang siapa mereka atau apa
yang ingin mereka wujudkan di kemudian hari. Setidaknya, setiap orang memiliki
minat dan pandangan hidup yang menentukan apa yang ingin ia dapatkan dalam
hidupnya. Meskipun demikian, menetapkan tujuan yang ingin Anda capai dalam
beberapa tahun mendatang adakalanya terasa cukup menantang. Mungkin Anda
bingung harus mulai dari mana, apalagi jika keinginan Anda rasanya tidak
mungkin tercapai. Tetapi, dengan persiapan yang baik, Anda bisa menetapkan
tujuan hidup yang menyenangkan untuk diperjuangkan dan dicapai.
Pikirkan apa yang Anda inginkan.
Banyak orang yang belum tahu secara jelas apa yang mereka inginkan dalam hidup
mereka. Pada langkah pertama ini, Anda harus mengubah ide tentang “kebahagiaan”
atau “keamanan” menjadi hal-hal yang ingin Anda lakukan.
Siapkan bolpoin dan kertas lalu mulailah
menulis hal-hal yang Anda anggap penting dalam hidup Anda. Untuk saat ini,
tidak apa-apa jika Anda menulis hal-hal yang umum, tetapi jangan yang
samar-samar.
Contohnya, jika kata pertama yang muncul
dalam pikiran Anda adalah “kebahagiaan”, tidak apa-apa. Tetapi, coba jelaskan
apa arti “kebahagiaan” bagi Anda? Seperti apa kehidupan yang bahagia menurut
Anda?
Tulislah tentang diri sendiri. Salah
satu cara menjelaskan hal yang umum agar menjadi lebih spesifik adalah dengan
menulis tentang diri sendiri. Mulailah dengan mengenali kepribadian dan minat
Anda untuk mengetahui apa hal-hal yang penting bagi Anda.
Tulislah cara Anda menikmati waktu luang.
Mulailah mencari inspirasi dengan menulis semua kegiatan yang Anda sukai dan
apa yang membuat Anda senang.
Jangan membatasi hanya pada kegiatan atau
pengalaman yang Anda anggap bermanfaat atau “baik untuk dilakukan”. Tujuan dari
mencari inspirasi adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin yang bisa saja
berguna dalam proses selanjutnya.
Tulislah hal-hal yang Anda sukai dan/atau
ingin Anda pelajari lebih jauh. Apakah Anda menyukai sains? Sastra? Musik?
Salah satunya mungkin merupakan impian hidup Anda.
Tulislah aspek apa dari diri sendiri yang
ingin Anda kembangkan. Apakah Anda ingin mengembangkan keterampilan untuk
menjadi pembicara publik? Menjadi penulis? Menjadi fotografer? Semua ini juga
bisa menjadi impian hidup Anda.
Bayangkan masa depan Anda. Cobalah
membayangkan seperti apa masa depan Anda. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri
agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih detail. Contohnya, bayangkan
Anda ingin membuat keputusan karier jangka panjang. Coba ajukan beberapa
pertanyaan berikut:
Jam berapa Anda ingin bangun pagi setiap
hari?
Anda
ingin tinggal di mana? Di kota? Di pinggir kota? Di luar negeri?
Siapa saja yang ada di rumah saat Anda
bangun pagi? Apakah Anda ingin berkeluarga? Jika ya, tempat kerja yang
lokasinya jauh dari rumah mungkin bukan pilihan yang tepat.
Berapa penghasilan yang Anda inginkan?
Jawaban atas pertanyaan tadi mungkin belum
cukup untuk memilih pekerjaan tertentu yang Anda impikan, tetapi Anda bisa
menggunakannya sebagai panduan.
Tentukan tujuan yang spesifik.
Setelah mencari inspirasi, tentunya Anda sudah mendapatkan ide tentang apa yang
Anda inginkan dalam hidup. Bahkan mungkin ada beberapa keinginan! Sekarang,
nyatakan keinginan Anda secara spesifik.
Contohnya, saat ini mungkin timbul gagasan
bahwa Anda ingin menjadi ilmuwan. Awal yang baik! Tetapi, coba pikirkan, apa
bidang ilmu yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin menjadi ahli kimia? Ahli
fisika? Ahli astronomi?
Tentukan tujuan yang paling spesifik.
Bayangkan Anda sudah memilih jalan hidup yang paling tepat dengan menjadi ahli
kimia. Sekarang, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri apa yang ingin Anda
lakukan di bidang ini. Apakah Anda ingin bekerja di perusahaan pribadi untuk
mengembangkan produk baru? Atau, apakah Anda ingin mengajar ilmu kimia di
universitas?
Pikirkan alasannya. Saat ini, mungkin
Anda akan menghadapi beberapa pertentangan besar terhadap tujuan hidup Anda.
Ujilah satu per satu dan ajukan pertanyaan kepada diri sendiri: “Mengapa aku
memilih tujuan ini?” Jawaban yang muncul bisa saja mengubah tujuan yang sudah
Anda tentukan tadi.
Contohnya, katakan Anda sudah memutuskan
ingin “menjadi ahli bedah”. Anda juga sudah bertanya mengapa dan jawabannya,
karena ahli bedah berpenghasilan besar dan dihormati. Alasan tersebut memang
baik. Tetapi, jika Anda memutuskan hanya karena alasan tersebut, ada pekerjaan
lain yang sama baiknya. Anda harus banyak belajar agar bisa menjadi ahli bedah.
Pekerjaan ini akan menuntut Anda bekerja tanpa jadwal kerja yang tetap. Jika
alasan ini kurang menarik, coba pertimbangkan rencana lain agar Anda bisa
mencapai tujuan yang hasilnya sama dalam hal kekayaan dan penghargaan.
Dalam hal ini
tujuan penulis dalam jangka pendek adalah ingin menempati senior level pada
tempatnya bekerja, yaitu sebagai Senior Project Manager.
2. A. Kekurangan
diri dalam mencapai tujuan hidup dan cara mengatasinya
a) Sifat ragu-ragu,
keragu-raguan ini sering dating Ketika saya menjawab pertanyaan dari dosen
Cara
Mengatasinya: Belajar dari senior lainnya yang telah
berpengalaman dalam mengambil keputusan
b)
Sifat
Panik, kepanikan ini sering
terjadi Ketika saya melakukan salah dan melakukan suatu hal yang membuat aneh
orang sekitar, membuat saya panik hilang control
Cara
Mengatasinya : Belajar dari
orang sekitar untuk mengatasi hal Kepanikan Ketika sedang panik
B. Kelebihan diri dalam rangka mencapai tujuan hidup
a) Paham dengan bidangnya secara praktek,
salah satu kelebihan saya adalah paham dengan bidang saya secara praktek, hal
ini dikarenakan saya banyak berinteraksi dengan project tugas kelas
b) Suka
dengan Berolahraga. Salah satu kelebihan saya dalam bidang olahraga,
dikarenakan saya sangat suka beraktifitas Ketika berolahraga
c) Berani
dalam Mengambil keputusan, salah satu kelebihan saya Ketika dalam
mengambil suatu keputusan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mengenal diri merupakan salah satu
ciri khas manusia, sebagai makhluk istimewa, terutama karena memiliki akal budi
dan kehendak bebas. Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang
penting tentang diri sendiri dan orang lain, yang membantu dalam usaha
membangun sikap baik dan positif, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri
dan orang lain. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan
potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
Penerimaan
diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, ia dapat menerima
keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Mereka bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan
diri serta kebebasan dari kecemasan akan adanya penilaian dari orang lain
terhadap keadaan dirinya.
Menghargai
adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya
terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya, diperalat
atau dimanipulasi oleh orang lain.
B.
Saran
Dengan disusunnya makalah ini
mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah dan memahami apa yang
telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa menambah
pengetahuan pembaca mengenai mengenal, menerima dam menghargai diri sendiri dan
orang lain. Di samping itu kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca sehingga kami bisa menjadi lebih baik pada makalah kami dikemudian
hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Hall, Calvin S.
& Lindzey, Gardner. (2001). Teori-Teori
Holistic. Yogyakarta: Kanisus Media
Nurmuharimah,
Saniyanti. (2007). Get Smart PKN. Bandung:
Grafindo Media Pratama
Sumartono.
(2004). Komunikasi Kasih Sayang.
Jakarta: Gramedia
Azizah, Ima.
(2012). Mengenal Diri Sendiri.
Diambil dari http://iimazizah.wordpress.com/2012/10/22/mengenal-diri-sendiri/ . Pada tanggal 10
Oktober 2014.
Abdurrohman,
Yusuf. (2013). Penerimaan diri Apa Adanya Adalah Modal. Diambil dari http://www.yusufabdurrohman.com/2013/04/penerimaan-diri-apa-adanya-adalah-modal.html. Pada tanggal 10
Oktober 2014.

Comments
Post a Comment